Selasa, 02 April 2013

MAKALAH JAMUR


Kata Pengantar
        Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan inayahnya. Shalawat dan salam semoga di limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW,keluarga dan para sahabatnya.
Makalah ini saya buat semata-mata untuk keperluan siswa siswi ataupun masyarakat yang sekiranya di kemudian hari memerlukannya. Makalah ini juga dapat di manfaatkan oleh para guru sebagai bahan mengajar.
Materi makalah ini di susun dari berbagai sumber pembelajaran di sekolah maupun yang lainnya. Saya selaku penyusun berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi siswa siswi ataupun orang-orang yang membacanya untuk menjadi ladang amal.
Meskipun saya telah berusaha semaksimal mungkin  menyuguhkan makalah ini dalam wujud yang terbaik,saya yakin pasti tak lepas dari kekurangan,sesuai dengan peri bahasa yang menyatakan bahwa”Tak Ada Gading Yang Tak Retak’’,maka penulis menerima kritik dan saran terbuka bagi semua pihak untuk sempurnanya saya dalam menyusun makalah pada masa-masa mendatang.
Akhirnya saya sampaikan terima kasih atas segala bentuk kerjasamanya semoga Allah SWT. Meridhoi ikhtiar kita dalam membangun generasi Indonesia melalui makalah ini,Amin.
                                                                                                           PRAYA,13 November 2012
                                                                                                         
                                                                                                               PENYUSUN











DAFTAR ISI

1.       KATA PENGANTAR................................................................................................................................................1
2.       DAFTAR ISI..............................................................................................................................................................2
3.       PEMBAHASAN MATERI......................................................................................................................................3
4.       DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................................10



























Penjelasan Tentang Kelembaban, Suhu, Pencahayaan dan Pengaturan Oksigen yang Baik Bagi Jamur

Dalam menanem  jamur  harus memperhatikan keadaan tempat penanaman jamur tersebut terutama suhu dan kelembabanya. Di dalam kantong penanaman jamur tersebut harus tahan panas dengan suhu sterilisasi 100-110˚C dengan lama sterilisasi 4-5 jam. Tempat penaruhan  bag log juga harus di perhatikan. Bag log diletakkan pada ruang dengan suhu 28-30˚C untuk penumbuhan miselium. Setelah miselium tumbuh 100%, bag log dikondisikan pada lingkungan untuk penumbuhan tubuh body jamur, dilakukan pengaturan suhu rumah jamur 22 -28˚ C dan kelembaban 80%-90%, kebutuhan cahaya dalam rumah jamur sekitar lebih dari 40 lux dan sinar matahari bersifat menyebar. Sirkulasi udara yang lancar akan menjamin pasokan Oksigen, untuk itu bangunan dindingnya dibuat dari anyaman bambu dan dibuat ventilasi/jendela. Keberhasilan dalam pembuatan bag log tingkat kontaminasi 2-3% dan serangan penyakit pada media tanam dapat dihindari. Nilai BER (Biological Efficiency ratio) 60%.
Kondisi lingkungan yang harus diperhatikan dalam membuat bangunan
penyimpanan adalah:
a) Temperatur untuk pembentukan miselium adalah 23-28 derajat C
b) Temperatur untuk pembentukan tubuh buah adalah 13-15 derajat C
c) Kelembaban udara 90-96%
d) Kadar air log 35-45%
e) Udara di dalam tidak tercemari asap/gas.

Gambar Kumbung Luar dan Dalam Pada Jamur

Kumbung adalah bangunan tepat menyimpan bag log sebagai media tumbuhnya jamur yang terbuat dari bilik bambu atau tembok permanen. Di dalamnya tersusun rak rak-rak tempat  media tumbuh /log jamur. Ukuran kumbung berpariasi tergantung dari luas lahan yang dimiliki. Tujuannya untuk menyimpan bag log sesuai dengan persyaratan tumbuh yang dikehendaki jamur tersebut. Bag log adalah kantong plastic trnsparan berisi campuran media jamur.




1.       Gambar kumbung luar
          2.         Gambar kumbung luar                                                                              
Pada bagian dalam dinding kumbung diberi lapisan plastik mulsa untuk mencegah udara lembab keluar dan udara panas masuk. Lantainya cukup lantai tanah, agar tidak terlalu becek bisa diberi sekam atau pasir.Dengan kumbung dibuat seperti ini walaupun suhu diluar kumbung 35°c tapi didalam kumbung suhunya bisa 28°c dan udaranya juga bisa dijaga tetap lembab.Jika baru memulai tidak perlu membuat kumbung sebesar ini, bahkan disela-sela ruangan dalam rumah pun bisa. Dindingnya pun bisa dengan daun rumbia.

Gambar Pembuatan Rak Pada Jamur
Di bawah ini ada beberapa model rak pada pembudidayaan jaamur:

   

Penjelasan Media Yang Baik Bagi Jamur
Media tanam jamur yang digunakan adalah jerami yang dicampur dengan air, dedak 10% dan kapur 1%. Fungsi dari jerami adalah sebagai bahan dasar dari pertumbuhan jamur. Jerami mengandungligninselulosakarbohidrat, dan serat yang dapat didegradasi oleh jamur menjadi karbohidrat yang kemudian dapat digunakan untuk sintesis protein. Air pada jerami berfungsi sebagai pembentuk kelembapan dan sumber air bagi pertunbuhan jamur. Dedak dan kapur merupakan bahan tambahan pada media tanam Pleurotus ostreatus. Dedak ditambahkan pada media untuk meningkatkan nutrisi media tanam, terutama sebagai sumber karbohidrat, karbon, dan nitrogen. Kapur merupakan sumber kalsium bagi pertumbuhan jamur. Selain itu juga kapur berfungsi untuk mengatur pH media pertumbuhan jamur.
Media lain
Selain jerami, media lain yang dapat digunakan seperti media serbuk gergaji yang mengandungselulosaligninpentosan, zat ekstraktif, abu, jerami padi, media limbah kapas, alang-alang, daun pisang, tongkol jagung, klobot jagung, gabah padi, dan lain sebagainya. Tetapi, tetap saja pertumbuhan yang paling baik ada di media serbuk gergaji dan merang. Penyebabnya adalah karena jumlah lignoselulosalignin, dan serat pada serbuk gergaji dan merang memang lebih tinggi. Sebagai contohnya dalam pembuatan media jerami padi, bahan-bahan yang digunakan adalah 15-20% jerami padi, 2.5% bekatul kaya karbohidrat, karbon, dan vitamin B komplek yang bisa mempercepat pertumbuhan dan mendorong perkembangan tubuh buah jamur, 1-1.5% kalsium karbonat atau kapur menetralkan media sehingga dapat ditumbuhi oleh jamur (pH 6,8 – 7,0). Selain itu, kapur juga mengandung kalsium sebagai penguat batang / akar jamur agar tidak mudah rontok. 0.5% gips dapat memperkokoh struktus suatu bahan campuran, dan terakhir 0.25% pupuk TS sebagai nutrisi.
Pengelompokan Bahan-Bahan Pembuatan Jamur
Untuk 80 bag log diperlukan bahan-bahan seperti di bawah ini:
a) Serbuk gergaji atau ampas tebu halus=100 kg
b) Tepung jagung=10 kg
c) Dedak halus=10 kg
d) Pupuk SP36=0,5 kg
e) Gips=0,5 kg
f) Air=50-60%
Penjelasan Tehnik Fermentasi Dari Jamur
Tahapan fermentasi media tanam jamur perlu di lakukan sebelum media tersebut digunakan. Fermentasi di lakukan dengan cara mendiamkannya selama 5-10 hari, agar terjadi pelapukan atau pengomposan media yang lebih cepat. Pada proses ini suhu media akan meningkat sampai 70°c, dan selama proses tersebut harus di lakukan pembalikan media setiap harinya agar pelapukan bias merata ke seluruh bagian media. Proses ini penting untuk mematikan jamur liar yang mengganggu pertumbuhan jamur tiram. Fermentasi selesai apabila media sudah berubah warna menjadi cokelat atau kehitaman.
Pengelompokan Bibit Yang Baik Bagi Jamur

Jamur yang berkualitas tentu membutuhkan bibit jamur yang berkualitas pula. Karenanya, pastikan bibit jamur yang kita miliki mempunyai kualitas ungggul, dan pertahankan kualitas bibit tersebut agar tetap prima saat ditanam dalam  media. Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi para pembaca. Berikut adalah poin-poin penting seputar kualitas bibit jamur tiram.
  1. Bibit jamur yang baik biasanya memiliki miselium yang berwarna putih dan tumbuh merata ke seluruh media tumbuh. Hindari bibit jamur yang miseliumnya tumbuh terlalu padat atau terlalu tipis. Bibit jamur yang miseliumnya terlalu padat menandakan bibit tersebut sudah terlalu tua, sedangkan bibit jamur dengan meiselium tipis menandakan bibit jamur daya pertumbuhannya lemah.
  2. Bibit jamur tidak boleh terkontaminasi oleh jamur liar. Penggunaan bibit yang terkontaminasi pada baglog menyebabkan baglog akan terkontaminasi. Tandanya adalah tumbuh warna selain warna putih, seperti warna hijau, orange, atau hitam.
  3. Bibit jamur memiliki masa kadarluarsa, yakni bila sudah berumur lebih dari empat minggu sejak proses inokulasi (tanam). Masa kadaluarsa bibit jamur juga ditandai dengan tumbuhnya pinhead pada bibit jamur. Bila sudah masuk masa kadaluarsa, bibit jamur akan mundur aktivitas pertumbuhannya bahkan tidak mampu berproduksi sama sekali.
  4. Bibit yang baik untuk dibudidayakan  adalah bibit yang nilai BER (biological efficiency ratio) nya tinggi. BER merupakan persentase perbandingan antara jumlah berat jamur yang dihasilkan dengan berat media tanam jamur.
Sebagai contoh, bila berat jamur yang dihasilkan 400 g dari 1.000 g, maka nilai BER-nya sebesar 40 persen.
  1. Bila kita ingin membeli bibit jamur tiram baiknya membeli bibit dengan miselium yang belum penuh, karena kita tidak mengetahui berapa lama tanggal inokulasinya atau berapa lama bibit tersebut sudah penuh, kecuali apabila pengusaha bibit jamur sudah terbukti menjual bibit jamur yang berkualitas/tidak menjual bibit yang sudah kadaluarsa.
  2. Bila jamur belum akan digunakan baiknya disimpan pada lemari es dengan suhu 5-10’C, dan tutup botol dengan plastik guna mengurangi suplai oksigen. Dengan cara ini maka pertumbuhan miselium akan terhambat, sehingga memperpanjang masa kadaluarsa bibit jamur.
  3. Bila bibit jamur sudah dibuka, maka sebaiknya gunakan sampai habis. Hindari penggunaan bibit sisa, karena kemungkinan besar sudah terkontaminasi oleh mikroorganisme lain.
Penjelasan Tehnik Penyebaran Uuntuk Mendapatkan Jamur  Dengan Kualitas Tinggi
Teknik Penebaran Bibit Jamur

1. Hari I: penanaman dilakukan sore hari.
2. Hari II: pertumbuhan miselium diperhatikan.
3. Hari III:- Bila bibit telah keluar miselium, maka langsung disiram.
     – Bila bibit belum tumbuh, maka penyiraman dilakukan hari ke4
     – Penyiraman bibit dilakukan pada tengah hari ± pkl 13.00
4. Hari IV: mulai hari ke 4, pintu & jendela dibuka antara pkl 06.00-06.15.
5. Hari V: jendela dibuka 15°. Pintu di buka pkl 00.00 selama ½ jam.
6. Hari VI: jendela di buka 30 °.
7. Hari VII: jendela di buka 45°.
8. Hari VIII: jendela di buka 60-90° / bila jamur tumbuh besar.
9. Panen selanjutnya jendela dibuka terus sampai selesai.

Jamur berumur 7 hari setelah tanam:
1. Penyiraman dilakukan 3 atau 4 hari setelah tanam. Untuk mengubah masa vegetatif menjadi      masa generatif.
     -Karena penyiraman dilakukan pada siang hari sehingga
     -jamur menjadi stress dan mengubah fase tanam.
2. Temperatur ruangan 34-36°C.
3. Temperatur media 34- 38°C.
4. Bila temperatur media mencapai 38°C atau lebih maka akan tumbuh cendawan Monilia.


Penjelasan Tentang Penyakit-Penyakit Yang Menyerang Jamur
         1.         Ulat
Hama yang paling sering mengganggu pada pembudidayaan Jamur adalah ulat. 
         2.         Serangga
Jenis serangga yang sering mengganggu pertumbuhan jamur adalah lalat dan nyamuk. Keberadaan serangga-serangga ini akan memakan miselium dan buah jamur sehingga panen jamur kurang maksimal. Selain itu hama serangga juga membawa virus atau penyakit jamur, jadi sebisa mungkin lakukan pencegahan.
         3.         Laba-laba
Hama laba-laba biasanya akan memakan tubuh buah jamur dan menyebarkan spora jamur yang bias mengganggu pertumbuhan tanaman.
         4.         Cacing
Hama cacing biasanya memakan miselium sehigga jamur gagal tumbuh.
         5.         Rayap
Hama rayap biasanya memekan zat selulosa yang terkandung di dalam kayu, hal ini tentu cukup mengkhawatirkan karena kemungkinan besar baglog juga akan mengalami kerusakan.
         6.         Siput
Biasanya hama siput menyerang tubuh buah jamur sehingga pertumbuhannya kurang optimal.
         7.         Jamur Parasit dan Saprofit
Jamur parasit dan saprofit yang mengganggu pertumbuhan dan kehidupan jamur dapat di deteksi dari warna spora dan miselium jamur. Jamur parasit dan saprofit akan memakan miselium jamur selama proses inokulasi dan inkubasi. Jamur parasit dan saprofit  ini juga mamanfaatkan nutrisi media tumbuh sebagai sumber makanannya. Beberapa jenis jamur parasit dan saprofit tumbuh lebih cepat dari pada miselium jamur sehingga terjadi kopetesi nutrisi dan pemangsaan miselium jamur. Penyebab infeksi jamur  parasit dan saprofit adalah persiapan media tumbuh yang kurang atau kontaminasi saat inkubasi dan penanaman (pemeliharaan).

Mengidentifikasi Langkah-Langkah Membasmi Penyakit-Penyakit Pada Jamur

Cara terbaik mengendalikan kontaminasi dan serangan hama penyakit adalah tindakan pencegahan. Tindakan pertama adalah menjaga kebersihan rumah jamur dan tempat inkubasi serta rak penanaman. Tindakan kedua adalah membuang dan memusnahkan kantong polybag yang terkontaminasi hama penyakit. Tindakan lain adalah menjaga kebersihan alat pembiakan, pengawasan , dan pengontrolan pelaksanaan sterilisasi peralatan, media tumbuh, dan menjaga kebersihan rumah jamur dengan penyemprotan pestisida sebelum dilakukan penanaman atau selama pemeliharaan dan setiap usai pelaksanaan panen


Menjelaskan Kendala-Kendala Yang Dihadapi Dalam Pemberantasan Hama Penyakit Jamur
             Masalah utama pemeliharaan jamur adalah kontaminasi dan serangan hama penyakit. Penyediaan sumber nutrisi dan sterilisasi ruangan, peralatan, serta media tumbuh pada pembiakan miselium F4 yang kurang sempurna akan memudahkan kontaminasi berbagai jenis hama penyakit yang merusak sekaligus mematikan jamur. Hama dan penyakit akan mengkonsumsi nutrisi yang terkandung dalam substrat sebelum miselium jamur tumbuh.
             Biasanya hama penyakit  tumbuh lebih cepat dari pada miselium jamur sehingga terjadi kopetesi nutrisi dan pemangsaan miselium jamur. Masalah lain adalah kebersihan ruangan dan fluktuasi kandugan air dalam media tumbuh. Rumah jamur yang dibuat secara sederhana mudah kotor dan terpulasi oleh kotoran-kotoran yang bersumber dari bahan-bahan pembuatan kumbung atau bahan-bahn lain. Demikian pula, pelaksanaan penyiraman yang kurang baik akan menyebabkan fluktuasi kandungan air media tumbuh. Kelebihan dan kekurangan air  media tumbuh akan menyebabkan pertumbuhan jamur yang tidak normal dan memudahkan terkontaminasi atau tertularnya jamur oleh hama penyakit atau jamur liar lainnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi serangan hama penyakit adalah kondisi iklim, media tumbuh yang kurang baik, daya adaptasi jamur terhadap lingkungannya. Macam hama penyakit jamur adalah serangga, rayap, laba-laba, cacing, siput, jamur parasit dan saprofit, serta bakteri dan virus.


DAFTAR PUSTAKA
                                                                                 

.........................................

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar